Saudi Hentikan Sementara Shalat Berjamaah Masjid, Warga Bersedih

Pemerintah Arab Saudi menghentikan sementara pelaksanaan ibadah shalat berjamaah di semua Masjid Kerajaan, kecuali di Masjidil Haram Makkah dan Masjid Nabawi di Madinah. Keputusan yang diumumkan Selasa (17/3/2020) kemarin ini dilakukan guna mengurangi penyebaran virus Corona di Saudi. Otoritas pun meminta umat Islam melaksanakan salat di rumah daripada di Masjid. 
Sebuah laporan dari Saudi Press Agency (SPA) menyatakan bahwa semua Masjid ditutup sementara untuk pelaksanaan shalat berjamaah lima waktu dan shalat Jumat. Hanya Dua Masjid Suci di Makkah dan Madinah yang dibebaskan dari keputusan itu. 
"Pintu Masjid akan ditutup sementara, tetapi mereka akan diizinkan untuk melafalkan panggilan untuk shalat (adzan)," demikian pernyataan SPA seperti dilansir dari publikasi Arab News, Rabu (18/3/2020).
Pernyataan itu juga mengatakan bahwa penyesuaian telah dibuat untuk panggilan salat dari yang sebelumnya menggunakan kalimat "marilah dirikan salat" dalam panggilan Arab telah diganti menjadi "salatlah di rumah." Ungkapan baru juga dapat diterjemahkan "salatlah di mana Anda berada". SPA menyebutkan bahwa salat jemaah khusus pada hari Jumat tengah hari sekarang dapat dilakukan oleh umat Islam di rumah.
Menteri Urusan Islam, Abdulatif Al-Sheikh mengatakan, fasilitas untuk memandikan jenazah di masjid akan tetap terbuka, namun aksesnya akan dibatasi untuk beberapa orang. Sementara, berdoa atas orang meninggal hanya akan diizinkan di pemakaman, bukan di masjid.
Untuk diketahui, Arab Saudi telah mengumumkan 38 kasus baru coronavirus sehingga total yang terinfeksi naik menjadi 171 kasusu pada Selasa (17/3) kemarin. Hal itu mengikuti tambahan 15 kasus yang diumumkan pada hari Senin (16/3/2020) lalu.
Kasus-kasus baru pada lusa lalu, diantaranya dua wanita di Provinsi Timur, yakni satu warga Saudi dan Spanyol, dimana keduanya telah dikarantina di fasilitas kesehatan masing-masing di Qatif dan Dhahran. Sementara dua pria Maroko saat ini sedang diisolasi di sebuah fasilitas kesehatan di Ibukota Saudi, Riyadh.
Di Jeddah, 5 kasus telah dilaporkan dengan kasus nasional dari Inggris, Prancis, Swiss, Yordania dan Afghanistan. Semuanya dikarantina di fasilitas kesehatan di kota Laut Merah. Dua warga dari Turki dan Mesir juga dinyatakan positif mengidap virus di Makkah. Enam orang sejauh ini telah pulih dari virus dengan sisanya masih dalam isolasi.
Keputusan larangan sementara ibadah salat berjamaah dan shalat Jumat di Masjid memicu kesedihan mendalam bagi warga Arab Saudi. Karena kebijakan ini, aktivitas warga dibatasi demi mencegah penyebaran virus Corona (COVID-19). 
Biasanya, masyarakat Saudi selalu menghentikan aktivitas ketika mendengar adzan lalu menunaikan ibadah salat di masjid. Kini, adzan hanya diperbolehkan berkumandang di masjid, tetapi pelaksanaan shalat tidak dapat dilakukan di masjid. Bahkan, redaksi lafadz adzan pun ditambah “shalatlah di rumah anda.”


Keputusan terbaru guna menghentikan penyebaran virus Corona di Arab Saudi ini, hanya membolehkan dikumandangkan adzan di masjid. Lafaz muadzin pun ditambahkan “shalatlah di rumah Anda.”
Setidaknya, keputusan ini mendapatkan resonansi luas di Arab Saudi, yang sebagian besar ulamanya berpendapat bahwa pria wajib menunaikan shalat lima waktu di masjid kecuali udzur syar’i.
Tidak sedikit warga Saudi mengungkapkan perasaan sedih atas keputusan baru tersebut di akun media sosialnya. Hal ini karena mereka tercegah melangkahkan kaki ke masjid, segera setelah keputusan tersebut dirilis.
Netizen lainnya mendokumentasikan suara adzan di lingkungan mereka, ketika muadzin mulai mengumandangkan “ash-sholah fi buyutikum.”
Kondisi itu membuat warga Saudi sedih sehingga mereka membagikannya di media sosial. Netizen lainnya mendokumentasikan suara adzan di lingkungan itu, ketika muadzin mulai mengumandangkan “ash-sholah fi buyutikum.” 
Sejumlah muadzin tampaknya ikut larut dipengaruhi suasana sedih tersebut. Ini tampak dari suara kumandang adzan mereka yang tersendat-sendat karena isak tangis.
Yang tak luput terdokumentasikan, di saat masjid mulai ditutup pada salat Isya hari Selasa (17/3), didapati seorang pekerja warga Pakistan bersimpuh berdoa di depan pintu masjid setelah adzan Isya.
Netizen yang mengupload foto tersebut tidak mampu berkata-kata, menulis: “foto lebih kuat menyampaikan pesan daripada kata-kata.”
Di Arab Saudi, di mana sekitar 30 juta orang tinggal, terdapat kurang lebih 100.000 masjid. Sebagian besar terletak lingkungan perumahan dan digunakan untuk shalat lima waktu.
Sementara shalat Jumat di masjid Jami’, berjumlah sekitar 17 ribu masjid. Selain diadakan sholat Jumat, juga tempat halaqah al-Quran, ceramah dan pelajaran agama.
Undang-undang di Arab Saudi mengharuskan penutupan toko dan pusat perbelanjaan saat tiba shalat lima waktu. Ketika itulah, masjid-masjid ramai oleh jamaah setiap hari.
Menurut data terakhir Kementerian Kesehatan, jumlah infeksi virus Corona yang terdaftar di Arab Saudi sampai hari Selasa (17/3) ini, menjadi 171 kasus, di mana baru 6 yang dinyatakan pulih, sementara sisanya masih diisolasi dan perawatan.
Sebelumnya, Arab Saudi telah menghentikan aktivitas umrah dan penerbangan ke luar negeri, meliburkan siswa dari jam belajar di sekolah, memberlakukan cuti bagi karyawan pemerintah, serta menutup selluruh toko dan pusat perbelanjaan, kecuali apotek dan toko sambako. Ini semua merupakan bagian dari serangkaian tindakan untuk memerangi virus Corona. saudinesia/gomuslim

0/Post a Comment/Comments

Previous Post Next Post