Ibnu Sina : Kepanikan adalah Setengah dari Penyakit

Di dunia barat, Ibnu Sina dikenal dengan nama Avicenna. Namanya sampai detik ini masih abadi berkat jasanya di dunia Kesehatan. Karya-karyanya bahkan masih menjadi rujukan seluruh dokter di dunia yang membuat ia dijuluki bapak Kedokteran pertama atau "Father of Doctor."
Laki-laki muslim ini lahir pada tahun 980 M di Uzbekistan dan wafat pada tahun 1037. Sebagai seorang peletak dasar-dasar ilmu Kedokteran, ia pernah menulis sebuah buku fenomenal berjudul 'Qanun fi Thib'. Kurang lebih 450 buku berhasil ia dedikasikan dan menjadi referensi para ilmuwan selama berabad-abad lamanya.
Beberapa penelitian yang ia temukan di antaranya teori penularan TBC, zat kimia etanol serta pencetus aroma terapi. Penemuannya yang paling mencengangkan dalam dunia Kesehatan adalah tentang Sugesti atau adanya hubungan antara pikiran dan kondisi fisik.
Sebelum Sugesti populer di era modern seperti sekarang ini, ribuan tahun yang lalu Ibnu Sina telah meninggalkan pesan soal ini. "Jangan pernah katakan kepada pasien bahwa penyakitnya tidak dapat diobati, sesungguhnya Sugesti kalian merupakan obat bagi pasien." kata Ibnu Sina.
Apa yang dikatakannya bukan tanpa riset. Suatu ketika, Ibnu Sina pernah mengobati pangeran muda dari Gurgan daerah Laut Kaspia. Banyak Tabib (dokter) yang sudah mencoba menyembuhkan sang pangeran. Namun, semuanya gagal mengobatinya.



Kemudian datanglah Ibnu Sina yang mencoba memeriksa denyut nadinya. Ia menggunakan metode yang sangat berbeda dengan Tabib-Tabib lainnya. Sambil memegang denyut nadi pangeran, Ibnu Sina memintanya menyebutkan nama-nama orang yang ada di kerajaan itu.
Ketika sang pangeran menyebut nama seorang perempuan lengkap dengan alamatnya, Ibnu Sina mendapati denyut nadi sang pangeran berdetak lebih kencang.
Setelah itu, alih-alih memberi obat, justru Ibnu Sina meminta pangeran agar menikahi gadis yang ia sebut namanya tersebut. Ia ingin membuat hati pangeran bahagia dan jiwanya lebih tenang. Dan benarlah, setelah itu pangeran sembuh karena jiwanya jauh kebih bahagia.
Atas teori tersebut Ibnu Sina mengatakan bahwa suatu penyakit tidak hanya datang karena lemahnya fisik seseorang melainkan adanya keterkaitan jiwa.
Menurut Ibnu Sina, "Delusi (waham) adalah setengah dari penyakit, ketenangan adalah setengah dari obat, kesabaran adalah awal dari penyembuhan."
Tetap waspada, tapi jangan panik.
Semoga bermanfaat.

0/Post a Comment/Comments

Previous Post Next Post